1.2
Pembentukan Laut dan Darat
Hasil penelitian geologi modern telah menunjukan suatu bukti bahwa kerak bumi itu telah dan selalu terus mengalami perubahan-perubahan. Gambar 2.1 menunjukan bahwa baik gunung berapi maupun gempa bumi cendrung untuk terdapat disepanjang sistem mid-oceanic ridge dan disepenjang batas-batas dunia yang ditandai dengan adanya trench yang dalam. Para ahli geologi percaya bahwa daerah-daerah aktif ini mewakili tempat-tempat dimana sering terjadi retakan-retakan besar di kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh permukaan bumi sehingga membagi kerak bumi menjadi enam bagian lempengan besar yang dinamakan Tectonic Plates , dimana tiap lempengan terdiri atas kerak yang saling bersambungan (tidak terputus-putus, Gambar. 2.2).
Bentuk lempeng-lempeng ini tidak rata, tetapi setiap lempengan cendrung untuk membentuk suatu batas dengan sistem mid-oceanic ridge, yaitu satu sisi dengan massa benua dan sisi yang lain dengan batas lempengan tektonik . Lempengan tektonik ini bergerak secara perlahan-lahan dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya. Kecepatan pergerakan ini akan sangat berarti jika ditinjau dari usia bumi yang sudah berjuta-juta tahun. Sebagai contoh, jika bahan lempengan yang rata-rata hanya bergerak 1 cm/tahun maka akan dapat menempuh jarak 45 km dalam waktu 4,5 juta tahun. Setiap lempengan akan bergerak pada sudut siku-siku ke arah dan menjauhi oceanic ridge (ditunjukan oleh arah panah pada Gambar. 2.2).
Suatu hal yang menarik perhatian adalah bahwa kerak bumi yang baru selalu terbentuk secara terus menerus dan menambah lempengan pada sistem ridge . Cairan batu-batuan basal dari bagian dalam bumi didorong ke atas melalui retakan-retakan dan kemudian menjadi keras membentuk kerak lautan yang baru. Begitu kerak yang baru ini terbentuk, mereka ini lalu mendorong dan memisahkan sisa lempengan tektonik dan melintasi lantai lautan.
Kegiatan gunung berapi berkaitan erat dengan daerah-daerah subduction sehingga menyebabkan terbentuknya jajaran gunung diberbagai tempat dimuka bumi ini. Lapisan batua-batuan yang mencair secara berturut-turut dilemparkan ke atas permukaan bumi. Begitu sampai dipermukaan bumi, batu-batu yang mencair ini akan mengeras dan saling menindih satu sama lain yang secara perlahan-lahan akan membentuk tanah yang menaik di atas daratan. Daerah subduction ini ditandai dengan adanya trench yang dalam (Gambar. 2.3).
Dibagian utara lautan Hindia dan Pasifik, kerak benua dari Asia daratan menjorok dibawah permukaan laut, akibatnya batas-batas yang berdekatan dengan lempengan tektonik didaerah subduction terjadi, mempunyai jarak yang jauh dari lautan. Java trench adalah salah satu contoh dari tipe daerah subduction. Daerah ini dipisahkan dengan daratan oleh adanya lautan yang dangkal seperti laut jawa. Hal ini juga terdapat pada daerah-daerah lain di kepulauan Indonesia (Gambar. 2.4). Bagaimanapun gunung-gunung yang dibentuk disini adalah berasal dari lantai lautan yang kemudian terbentuk menjadi sebuah kumpulan pulau-pulau.
Penyebaran dasar lautan (sea-floor spreding) tidak saja merupakan suatu bentuk sifat dari lautan, tetapi ini juga merupakan suatu hasil dari gerakan massa tanah daratan. Lempengan tektonik benar-benar telah mendesak massa kerak bumi yang mengakibatkan mereka menghasilkan suatu proses yang dikenal sebagai continental drift. Akibat dari proses ini massa kerak bumi dipisahkan dari lempengan tektonik. Oleh karena itu seperti yang diharapkan, maka g
erakan benua inilah yang terutama menyebabkan terpisahnya mereka dengan mid-oceanic ridge. Sekitar 180 juta tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan adalah merupakan suatu daratan yang bergabung pada mid-Atlantic Oceanic ridge. Ketika lapisan kerak bumi pada ridge baru terbentuk, daratan ini didesak secara perlahan-lahan, dan terpisah satu sama lain. Rata-rata kecepatan gerakan memisah kearah Timur dan Barat adalah terbukti sama/seimbang, oleh karena itu ridge ini sekarang terletak pada jarak yang sama dari kedua benua (Gambar. 2.5).
erakan benua inilah yang terutama menyebabkan terpisahnya mereka dengan mid-oceanic ridge. Sekitar 180 juta tahun yang lalu benua Afrika dan Amerika Selatan adalah merupakan suatu daratan yang bergabung pada mid-Atlantic Oceanic ridge. Ketika lapisan kerak bumi pada ridge baru terbentuk, daratan ini didesak secara perlahan-lahan, dan terpisah satu sama lain. Rata-rata kecepatan gerakan memisah kearah Timur dan Barat adalah terbukti sama/seimbang, oleh karena itu ridge ini sekarang terletak pada jarak yang sama dari kedua benua (Gambar. 2.5).
Sebagaimana benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka dapat bergerak untuk saling mendekati. India diduga berasal dari potongan-potongan benua kuno Gondowanaland. Potongan-potongan ini diseret kearah Utara sepanjang 5.000 km dalam jangka waktu lebih dari 30 juta tahun dan akhirnya bertabrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini menghasilkan tekanan ke atas yang amat besar, sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya seperti yang ada sekarang ini.
Bersambung ke Part II ya.
Bersambung ke Part II ya.
Klik Yang Dibawah Ini